Hino Kuasai 52 Persen Pangsa Pasar Mobil Niaga
JAMBI – Penjualan mobil niaga tahun ini masih bertenaga. Pertumbuhan penjualannya disebut-sebut tak terpengaruh dampak regulasi pemerintah akan bunga pembiayaan masih tinggi.
Mengambil contoh produk Hino yang memang fokus dalam penjualan kendaraan niaga. Brand ini diklaim memegang 52 persen market share kendaran di kelas tersebut.
Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hino Motor Sales Indonesia, bilang Hino memiliki tiga kategori produk. Dimana dari tiga kategori tersebut, sebanyak 62 item jenis mobil niaga disesuaikan dengan sektor niaga jenis apapun yang ada di Indonesia bahkan di Provinsi Jambi.
"Semua produk Hino dapat digunakan pada sektor usaha travel, perkebunan, kargo bahkan logging sehingga masalah yang saat ini banyak melilit sektor otomotif tapi tidak demikian di sektor niaga. Karena usaha apapun pastinya dituntut menyesuaikan kebutuhan produksi dan permintaan layanan untuk menambah armada," jelasnya kemarin.
Demikian pula dengan Mitsubishi. Walau ada perlambatan, tapi angka penjualannya tetap tumbuh dari tahun lalu. Departement Head PC dan LCV PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Imam Chaoeru Cahya mengatakan, penjualan mobil niaga yang juga fokus dalam penjualan Mitsubishi di Indonesia dan Provinsi Jambi menunjukan tren permintaan yang stabil akan produk.
"Permintaan itu terlihat stabil, karena sektor usaha di Provinsi Jambi yang kita ketahui bertumpu dari komoditasnya menjadi penopang penjualan mobil niaga kita. Walau diketahui juga harga sawit dan karet fluktuatif tetapi tak dipungkiri permintaan akan mobil niaga seperti truk tetap ada," pungkasnya.
Ini terkonfirmasi dengan data yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Pertumbuhan pendaftaran truk/pikap baru, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis masih cukup baik meskipun sedikit melemah.
Hal ini terlihat dari masih positifnya indeks situasi bisnis yaitu sebesar 16,67 persen. Dari 150 responden yang disurvei, 88,11 persen responden menyatakan bahwa situasi bisnis kedepan relatif stabil, sementara 9,79 persen menyatakan akan baik dan hanya 2,10 persen yang menyatakan akan memburuk.
Mengambil contoh produk Hino yang memang fokus dalam penjualan kendaraan niaga. Brand ini diklaim memegang 52 persen market share kendaran di kelas tersebut.
Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director PT Hino Motor Sales Indonesia, bilang Hino memiliki tiga kategori produk. Dimana dari tiga kategori tersebut, sebanyak 62 item jenis mobil niaga disesuaikan dengan sektor niaga jenis apapun yang ada di Indonesia bahkan di Provinsi Jambi.
"Semua produk Hino dapat digunakan pada sektor usaha travel, perkebunan, kargo bahkan logging sehingga masalah yang saat ini banyak melilit sektor otomotif tapi tidak demikian di sektor niaga. Karena usaha apapun pastinya dituntut menyesuaikan kebutuhan produksi dan permintaan layanan untuk menambah armada," jelasnya kemarin.
Demikian pula dengan Mitsubishi. Walau ada perlambatan, tapi angka penjualannya tetap tumbuh dari tahun lalu. Departement Head PC dan LCV PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Imam Chaoeru Cahya mengatakan, penjualan mobil niaga yang juga fokus dalam penjualan Mitsubishi di Indonesia dan Provinsi Jambi menunjukan tren permintaan yang stabil akan produk.
"Permintaan itu terlihat stabil, karena sektor usaha di Provinsi Jambi yang kita ketahui bertumpu dari komoditasnya menjadi penopang penjualan mobil niaga kita. Walau diketahui juga harga sawit dan karet fluktuatif tetapi tak dipungkiri permintaan akan mobil niaga seperti truk tetap ada," pungkasnya.
Ini terkonfirmasi dengan data yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Pertumbuhan pendaftaran truk/pikap baru, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis masih cukup baik meskipun sedikit melemah.
Hal ini terlihat dari masih positifnya indeks situasi bisnis yaitu sebesar 16,67 persen. Dari 150 responden yang disurvei, 88,11 persen responden menyatakan bahwa situasi bisnis kedepan relatif stabil, sementara 9,79 persen menyatakan akan baik dan hanya 2,10 persen yang menyatakan akan memburuk.
0 comments:
Post a Comment